"MANAJEMEN STRATEGIS INTERNASIONAL"

A. MANAJEMEN STRATEGIS INTERNASIONAL DAN PERAN PENTINGNYA
     Manajemen strategis internasional adalah proses perencanaan manajemen secara komprehensif secara berkelanjutan ditujukan untuk memformulasikan, implementasi, dan evaluasi strategi supaya perusahaan dapat berkompetisi secara internasional.
Berbagai aktivitas yang dilakukan dalam bisnis internasional yaitu:
a) Ekspor (exports), yaitu aktivitas penjualan produk yang dihasilkan oleh suatu negara untuk dikonsumsi maupun dijual kembali di negara lain.
b) Impor (imports), yaitu aktivitas pembelian produk yang dihasilkan oleh negara lain 
untuk dikonsumsi maupun dijual kembali di negara sendiri.
c) Investasi luar negeri (foreign investments), yaitu penanaman modal oleh suatu negara di negara lain. Bentuk investasi luar negeri dapat berupa investasi langsung diluar negeri direct in(foreign vestment) maupun investasi portofolio diluar negeri (foreign portfolio investments). Investasi langsung diluar negeri seperti properti, aset, pabrik, kantor perwakilan perusahaan, dan lain sebagainya. Sedangkan investasi portofolio diluar negeri seperti pembelian aset keuangan diluar negeri seperti saham, obligasi, sertifikat deposito, dan lain sebagainya.
d) Lisensi luar negeri (international licensing), yaitu perjanjian kontrak dimana perusahaan suatu di suatu negara membeli lisensi penggunaan hak kekayaan intelektual seperti penggunaan paten, merek dagang, nama merek, hak cipta, dan lain sebagainya.
e) Waralaba internasional (international franchising), yaitu bentuk khusus dari lisensi luar negeri dimana perusahaan di suatu negara bertindak sebagai pemberi otorisasi (franchisor) bagi perusahaan lain diluar negeri (franchisee) untuk menggunakan sistem operasi franchisor termasuk nama merek, merek dagang, dan logo perusahaan franchisor dengan membayar royalti kepada perusahaan franchisor.
f) Kontrak manajemen internasional (international management contracts), yaitu perjanjian kontrak dimana perusahaan di suatu negara menyetujui untuk mengoperasikan berbagai fasilitas atau menyediakan jasa manajerial kepada perusahaan di negara lain dengan menerima pembayaran yang telah disepakati dalam perjanjian kontrak manajemen.
g) Kontrak manufaktur (international manufacturing contracts), yaitu perjanjian kontrak dimana perusahaan manufaktur di suatu negara mengalihkan proses manufakturnya baik sebagian maupun keseluruhan kepada perusahaan lain diluar negeri.
h) Turnkey project, yaitu perjanjian kontrak dimana suatu perusahaan menyetujui untuk mengerjakan desain keseluruhan, mengerjakan konstruksi, danmembangun fasilitas yang kemudian diserahkan kepada pembeli jika sudah siap untuk dioperasikan.
i) Patungan (joint ventures), yaitu perjanjian antara dua atau lebih perusahaan untuk bekerjasama dan membangun kepemilikan bersama yang terpisah dari perusahaan induknya.


B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGIS INTERNASIONAL 
     Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi manajemen strategis internasional meliputi faktor-faktor domestik dan faktor-faktor internasional. Yang dimaksud dengan faktor-faktor domestik yaitu faktor-faktor yang berasal dari internal suatu negara yang dapat mempengaruhi keputusan strategi internasional organisasi bisnis yang akan memasuki pasar negara tujuan bisnis tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan faktor-faktor internasional yaitu faktor-faktor yang berasal dari lingkungan internasional yang dapat mempengaruhi keputusan strategi internasional organisasi bisnis yang akan menguasai pasar internasional.
      Faktor-faktor domestik yang mempengaruhi manajemen strategis internasional meliputi: pemerintah dimana perusahaan tersebut beroperasi (government regulations), mata uang negara tersebut (currency), sistem akuntansi yang berlaku (standard accounting system), sistem hukum dan politik yang berlaku (political will and legal), bahasa dan budaya (nation's culture and language) yang cenderung homogen secara komparatif.
     Sedangkan faktor-faktor internasional yang mempengaruhi manajemen strategis internasional meliputi: keterlibatan banyak pemerintah dari berbagai negara (many governments), melibatkan banyak mata uang (many currencies), melibatkan banyak sistem akuntansi (many accounting systems), melibatkan banyak sistem hukum dan politik (many political and legal systems), serta keberagaman budaya dan bahasa dari berbagai negara (many cultures and languages). 
     Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan strategis internasional secara umum dapat disebutkan sebagai berikut: 
a) Bahasa. Faktor bahasa memberikan pengaruh terhadap keputusan strategik untuk memasuki pasar suatu negara. Akan lebih mudah memasuki pasar suatu negara yang bahasa nasional negara tersebut termasuk dalam bahasa internasional seperti bahasa Inggris dan bahasa Perancis mengingat kedua negara tersebut memiliki luas daerah jajahan terbesar di dunia sehingga negara-negara jajahannya menggunakan kedua bahasa tersebut.
b) Budaya. Faktor budaya akan memberikan pengaruh terhadap keputusan strategic perusahaan internasional yang akan beroperasi di suatu negara. Contoh budaya masyarakat Indonesia dalam menghadapi bulan puasa dengan berbuka bersama keluarga yang mengakibatkan pengurangan jam kerja selama bulan puasa.
c) Politik. Faktor kestabilan politik akan memberikan pengaruh khususnya terkait keputusan investasi langsung perusahaan internasional di luar negeri. Apabiladi negara yang menjadi tujuan investasi tidak memiliki kestabilan politik (contohnya perang saudara atau perang antar suku atau kudeta militer, dan lain sebagainya) maka perusahaan internasional cenderung enggan berinvestasi di negara tersebut.
d) Ekonomi. Faktor ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi nasional akan mempengaruhi keputusan strategik perusahaan internasional untuk memasuki pasar suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menunjukkan daya beli masyarakat suatu negara semakin baik, sehingga dapat dijadikan sebagai pasar potensial bagi perusahaan internasional yang akan menjual produknya.
e) Campur tangan pemerintah. Faktor campur tangan pemerintah juga akan berpengaruh terhadap keputusan strategik perusahaan internasional seperti campur tangan pemerintah yang terlalu dominan yang tidak memberikan fleksibilitas bagi perusahaan internasional untuk beroperasi akan berdampak pada keterbatasan investasi luar negeri. Contohya adalah campur tangan pemerintah dalam membatasi perusahaan waralaba asing yang beroperasi di suatu negara, pembatasan kuota terhadap barang-barang impor tertentu, pemberlakuan birokrasi yang rumit dan penetapan pajak yang tinggi bagi investasi asing, dan lain sebagainya.
f) Buruh. Faktor buruh juga menentukan keputusan strategik bagi perusahaan internasional untuk berinvestasi dan beroperasi di suatu negara dalam bentuk pembayaran upah buruh yang murah, stabilitas keamanan dan lingkungan kerja yang kondusif. Perusahaan internasional cenderung akan mengalihkan investasi dan operasinya pada negara-negara dengan upah buruh yang lebih murah, jaminan keamanan, dan lingkungan kerja yang lebih baik.
g) Hubungan industrial/perburuhan. Faktor hubungan industrial atau hubungan perburuhan yang diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan atau undang-undang perburuhan juga akan berpengaruh terhadap keputusan staregik perusahaan internasional seperti pemberlakukan serikat pekerja (labor union), ketentuan pemutusan hubungan kerja atau PHK, dan lain sebagainya.
h) Pembiayaan keuangan. Faktor pembiayaan keuangan juga mempengaruhi keputusan strategik perusahaan internasional seperti kemudahandalam memperoleh pinjaman guna pendanaan operasional perusahaan internasional, tingkat suku bunga pinjaman yang rendah, fasilitas sistem transaksi pembayaran yang memadai, dan lain sebagainya.


C. SUMBER-SUMBER KEUNGGULAN KOMPETITIF YANG DIMILIKI ORGANISASI
     Sumber-sumber keunggulan bersaing yang dapat dimiliki oleh suatu perusahaan untuk bersaing di pasar internasional meliputi:
a) Efisiensi secara global (global efficiencies). Yang dimaksud dengan efisiensi secara global adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menentukan lokasi yang efisien (baik kantor cabangnya maupun pabriknya) di berbagai negara, menentukan skala keekonomian produksi, dan jangkauan keekonomiandalam meraih pasar internasional. Perusahaan harus mampu menentukan lokasi kantor cabang maupun lokasi pabriknya di negara yang dituju secara efisien sehingga meminimalkan biaya produksi dengan mendasarkan pada kedekatan kepada pasar maupun sumber daya produksi (seperti bahan mentah, bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, dalan lain sebagainya) di negara yang dituju sebagai pasar internasionalnya. Disamping itu, perusahaan harus mampu menentukan jumlah minimal unit yang diproduksi secara massal agar dapat memenuhi skala keekonomian produksinya secara efisien, dan harus mampu menentukan jangkauan keekonomian pasar yang akan dimasukinya secara efisien dengan memperhatikan daya beli konsumen di negara tersebut, kondisi bea masuk dan pajak di negara tersebut, biaya transportasi, dan lain sebagainya agar dapat diaraih keuntungan yang maksimal.
b) Fleksibilitas multinasional (multinational flexibility). Yang dimaksud dengan fleksibilitas multinasional adalah kemampuan perusahaan untuk memasuki pasar di berbagai negara dengan memperhatikan perbedaan-perbedaan politik, ekonomi, hukum, dan lingkungan budaya beserta perubahan-perubahan terbarunya. Fleksibilitas mutlak diperlukan agar perusahaan dapat beroperasi di negara yang dituju. Fleksibilitas dibangun melalui berbagai penyesuaian/adaptasi dengan berbagar faktor yang mempengaruhi manajemen strategik internasional seperti bahasa, budaya, hukum dan politik, campur tangan pemerintah, hokum perburuhan, dan lain sebagainya yang berlaku di negara yang dituju sebagai pasar internasional tersebut.
c) Pembelajaran secara mendunia (worldwide learning). Yang dimaksud dengan pembelajaran secara mendunia adalah pembelajaran yang bersifat mendunia (berlaku hampir di seluruh dunia) yang dapat diperoleh oleh perusahaan yang bergerak dalam pasar bisnis internasional. Pembelajaran bahwa terdapat perbedaan hukum secara mendunia dimana tidak semua produk perusahaan dapat dijual bebas di berbagai negara, seperti perusahaan rokok harus mematuhi bea dan cukai rokok, kadar tar dan nikotin, dan lain sebagainya yang berlaku di masing-masing negara. Pembelajaran lainnya adalah bahwa terdapat perbedaan lingkungan operasi di masing-masing negara, seperti tidak semua negara memiliki sumber daya baja sebagai bahan baku produksi mobil.


D. ALTERNATIF-ALTERNATIF PILIHAN KEPUTUSAN STRATEGIS YANG DAPAT DIAMBIL OLEH ORGANISASI
      Berbagai alternatif pilihan keputusan strategis meliputi: 
a) Strategi Replikasi Domestik (Home Replication Strategy). Strategi ini dibangun dengan memanfaatkan kompetensi inti atau keuntungan tertentu yang dikembangkan di dalam negeri (pasar domestik) sebagai senjata kompetitif yang utama di pasar luar negeri yang dimasuki dengan mendasarkan atas keunggulan apa yang dimiliki yang memang sangat baik di pasar domestik dan mencoba menduplikasinya di pasar luar negeri.
b) Strategi Multidomestik (Multidomestic Strategy). Pengumpulan anak perusahaan operasional yang mandiri dengan memfokuskan pada pasar domestik tertentu. Masing-masing anak perusahaan dibebaskan untuk menyesuaikan produk-produknya, melakukan kampanye pemasaran, dan mengimplementasi-kan berbagai teknik operasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan lokal. Pendekatan yang multidomestik akan efektif apabila terdapat perbedaan yang jelas antara pasar nasional ketika skala produksi, distribusi dan pemasaran ekonomi dalam kondisi rendah; dan ketika biaya koordinasi antara induk perusahaan dan berbagai anak perusahaan asing dalam kondisi tinggi. 
c) Strategi Global (Global Strategy). Melihat dunia sebagai pasar tunggal dan memiliki tujuan utama yaitu membentuk standar produk yang akan memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia. Strategi global adalah hampir kebalikan dari strategi multidomestik. 
d) Strategi Transnasional (Transnational Strategy). Menggabungkan manfaat efisiensi skala global dari perusahaan global, dengan keuntungan dan kelebihan lokal sebagai respon dari perusahaan multidomestik.


E. KOMPONEN-KOMPONEN STRATEGI INTERNASIONAL
     Empat komponen dasar dari pengembangan strategi yaitu: 
a) Keunggulan yang membedakan (distinctive competence). Yang dimaksud dengan keunggulan yang membedakan adalah keunggulan yang dimiliki berupa teknologi mutakhir, jaringan distribusi yang efisien, praktek-praktek organisasi yang unggul, atau nama-nama merek yang dihormati. Tanpa kompetensi yang unik, sebuah perusahaan asing akan mengalami kesulitan bersaing dengan perusahaan-perusahaan lokal yang dianggap lebih tahu pasar lokal. Kompetensi khusus mewakili sumber daya penting perusahaan. Strategi internasional mencerminkan interaksi antara kompetensi khusus dan peluang bisnis yang tersedia di negara yang berbeda. Memanfaatkan keuntungan tersebut dengan memperluas operasinya ke banyak pasar sebagai sumber daya memungkinkan.
b) Jangkauan kegiatan operasi (scope of operations). Jangkauan kegiatan operasi dapat berupa: (1) Wilayah geografis. Lingkup dapat didefinisikan dalam wilayah geografis, negara, wilayah-wilayah negara, dan/atau kelompok negara, (2) Ceruk pasar atau produk dalam wilayah. Berfokus pada ceruk pasar atau produk dalam satu atau beberapa wilayah, seperti kualitas premium pasar ceruk, ceruk pasar murah atau ceruk pasar khusus lain. Karena semua perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas dan karena pasar berbeda dalam daya tarik untuk berbagai produk, manajer harus memutuskan mana pasar paling menarik untuk perusahaan mereka, (3) Ceruk pasar khusus. Lingkup terikat kepada kompetensi khusus perusahaan: jika perusahaan memiliki kompetensi yang unik hanya di wilayah tertentu atau di lini produk tertentu, maka lingkup operasi akan fokus pada bidang-bidang di mana perusahaan memiliki kompetensi khusus.
c) Pengalokasian sumber daya (resource deployment). Perusahaan melakukan alokasi sumber daya sumber daya spesifik melalui lini produk, lini geografis, dan lini produk dan geografis. Hal ini merupakan bagian dari perencanaan strategis yang menentukan prioritas relatif perusahaan atas sumber daya yang terbatas.
d) Sinergitas (synergy). Bagaimana unsur-unsur yang berbeda dari perusahaan bisnis dapat menguntungkan satu sama lain? Tujuan dari sinergi adalah untuk menciptakan situasi di mana seluruh lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya.


F. LANGKAH-LANGKAH DALAM MERUMUSKAN STRATEGI INTERNATIONAL
a) Mengembangkan suatu pernyataan misi. Pernyataan misi: (a) menjelaskan tujuan organisasi, nilai-nilai, arah, (b) mengkomunikasikan arah strategis perusahaan (internal dan eksternal kepada konstituen dan stakeholder), (c) menentukan target pelanggan dan pasar, pemilik produk atau layanan, domain geografis, teknologi inti, kekhawatiran untuk bertahan hidup, rencana untuk pertumbuhan dan profitabilitas, filosofi dasar, dan citra publik yang diinginkan. Perusahaan multinasional mungkin memiliki beberapa pernyataan misi (satu misi bagi keseluruhan perusahaan dan satu misi untuk setiap anak perusahaan asing.
b) Melakukan analisis SWOT. SWOT: 'kekuatan (Strength/S), kelemahan (Weakness/W), peluang (Opportunity/O), dan ancaman (Threath/T). Memulai analisis SWOT dengan melakukan pemindaian lingkungan. Pemindaian lingkungan adalah pengumpulan data tentang semua elemen perusahaan eksternal (peluang dan ancaman) dan lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) seperti: pasar, masalah regulasi, tindakan pesaing, biaya produksi dan produktivitas tenaga kerja. Kekuatan meliputi keterampilan, sumber daya dan keuntungan lain perusahaan memiliki relatif terhadap para pesaingnya, potensi kekuatan yang membentuk dasar bagi kompetensi khusus perusahaan, ketersediaan bakat manajerial yang melimpah, teknologi mutakhir, nama-nama merek terkenal, surplus kas, citra publik yang baik dan pasar saham yang kuat di negara-negara kunci. Kelemahan organisasional meliputi kekurangan dalam keterampilan, sumber daya, atau faktor-faktor lain yang menghambat daya saing perusahaan, jaringan distribusi yang miskin di luar pasar domestik, hubungan kerja yang miskin, kurangnya manajer internasional yang terampil, atau usaha pengembangan produk yang tertinggal di belakang pesaing. Peluang meliputi data tentang ekonomi, keuangan, politik, hukum, sosial, dan perubahan kompetitif di berbagai pasar yang mungkin ingin dilayani. Ancaman meliputi penyusutan pasar, kompetisi yang meningkat, potensi munculnya peraturan pemerintah yang baru, ketidakstabilan politik dalam pasar kunci, perkembangan teknologi baru yang bisa membuat perusahaan manufaktur fasilitas atau lini produk usang.
c) Menetapkan tujuan-tujuan strategis. Tujuan strategis adalah tujuan utama perusahaan yang ingin dicapai melalui tindakan tertentu. Tujuan strategis harus diukur, layak, dan terbatas waktu (menjawab pertanyaan-pertanyaan 'berapa banyak, bagaimana, oleh siapa, dan kapan?'). Sasaran-sasaran strategis (dengan pernyataan misi dan analisis SWOT) tercantum dalam kerangka perencanaan strategis.
d) Mengembangkan tujuan-tujuan dan rencana-rencana taktis. Fokus pada rincian pelaksanaan tujuan strategis perusahaan terkait dengan isu-isu manajemen menengah dan rincian pelaksanaan seperti rekrutmen pegawai, kompensasi, jalur karir, distribusi dan logistik.
e) Mengembangkan suatu kerangka pengendalian. Kerangka pengendalian adalah serangkaian proses manajerial dan organisasi yang terus bergerak ke arah tujuan strategis perusahaan. Setiap rangkaian tanggapan berasal dari kerangka pengendalian yang dibangun untuk menjaga perusahaan di lapangan. Kerangka pengendalian dapat meminta revisi dalam salah satu dari langkah-langkah sebelumnya dalam proses perumusan strategi.


G. TINGKATAN ATAU LEVEL DALAM STRATEGI INTERNASIONAL
     Kompleksitas manajemen strategis internasional memerlukan pengembangan strategi untuk tiga tingkat yang berbeda dalam organisasi. Tingkatan strategi internasional dapat dikategorikan sebagai berikut:
a) Strategi korporasi (corporate strategy) yang meliputi: strategi bisnis tunggal (single-business strategy), strategi diversifikasi yang terkait dengan bisnis inti perusahaan (related diversification), and strategi diversifikasi yang tidak terkait dengan bisnis inti perusahaan (unrelated diversification). Yang dimaksud dengan strategi bisnis tunggal adalah perusahaan yang bergantung pada satu bisnis, produk, atau layanan untuk semua pendapatan dimana keuntungan signifikan dari strategi ini adalah bahwa perusahaan tersebut dapat mengkonsentrasikan semua sumber daya dan keahlian pada satu produk atau layanan. Strategi ini juga meningkatkan risiko/kerapuhan perusahaan terhadap para pesaingnya dan perubahan lingkungan eksternal. Yang dimaksud dengan strategi diversifikasi yang terkait dengan bisnis inti perusahaan adalah perusahaan beroperasi di beberapa yang berbeda tetapi pada dasarnya terkait bisnis, industri, atau pasar pada waktu yang sama dimana strategi ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kompetensi yang unik di satu pasar untuk memperkuat daya saingnya. Sedangkan yang dimaksud dengan strategi diversifikasi yang tidak terkait dengan bisnis inti perusahaan adalah perusahaan beroperasi di beberapa industri dan pasar yang saling tidak terkait.
b) Strategi bisnis (business strategy) meliputi: strategi diferensiasi (differentiation), strategi kepemimpinan biaya (cost leadership), dan strategi fokus (focus). Yang dimaksud dengan strategi diferensiasi adalah membangun dan mempertahankan citra baik nyata atau dirasakan bahwa produk atau jasa yang pada dasarnya unik dari produk atau jasa lain di segmen pasar yang sama. Yang dimaksud dengan strategi kepemimpinan biaya adalah fokus pada pencapaian prosedur pengoperasian yang sangat efisien sehingga biayanya lebih rendah dibandingkan pesaingnya yang memungkinkan untuk menjual barang atau jasa dengan harga yang lebih rendah dimana strategi kepemimpinan biaya yang berhasil dapat mengakibatkan tingkat profitabilitas unit karena harga yang lebih rendah tetapi lebih tinggi total keuntungan karena peningkatan volume penjualan yang lebih rendah. Sedangkan yang dimaksud dengan strategi fokus adalah target setiap jenis produk yang spesifik untuk kelompok pelanggan atau wilayah tertentu yang memungkinkan perusahaan untuk mencocokkan fitur dari produk-produk tertentu untuk kebutuhan kelompok konsumen tertentu dimana kelompok-kelompok ini dicirikan oleh wilayah geografis, etnis, daya beli, selera/mode atau faktor lain yang mempengaruhi pola pembelian mereka.
c) Strategi fungsional (functional strategy) meliputi: strategi keuangan (finance), pemasaran (marketing), operasi (operation), manajemen sumber daya manusia (HR management), dan riset dan pengembangan (R&D). Strategi keuangan mengembangkan strategi finansial bagi perusahaan secara keseluruhan juga untuk setiap SBU yang berurusan dengan struktur permodalan, kebijakan investasi, kepemilikan valuta asing, teknik-teknik pengurangan risiko, kebijakan hutang, dan manajemen modal kerja. Strategi pemasaran memfokuskan pada distribusi dan penjualan produk atau jasa perusahaan seperti bauran produk, iklan, promosi, harga, dan distribusi. Strategi operasi berkaitan denganpembentukan perusahaan produk atau jasa seperti panduan keputusan tentang isu-isu seperti sumber, lokasi pabrik, pabrik tata letak dan desain, teknologi dan manajemen persediaan. Strategi sumber daya manusia memfokuskan pada orang-orang yang bekerja untuk sebuah organisasi seperti panduan keputusan mengenai bagaimana perusahaan akan merekrut, melatih, dan mengevaluasi karyawan dan apa itu akan membayar mereka, serta bagaimana itu akan berurusan dengan hubungan kerja. Strategi R&D berkaitan dengan besarnya dan arah investasi perusahaan dalam menciptakan produk baru dan mengembangkan tekonologi baru.


Sumber: Kartawinata, Budi Rustandi., Aditya Wardhana., dan Syahputra. 2014. Bisnis Internasional. Bandung: PT. Karya Manunggal Lithomas.


Link PPT/ Presentasi:

Nama Kelompok 1
1. Moch. Muhyi Aldi Yahya (19106620115)
2. Kevin Ryan (19106620121)
3. M. Sovyan Efendi (19106620091)