Manajemen Operasi Internasional 
Latar Belakang
 Perkembangan dunia saat ini semakin pesat, terutama dalam bidang industri. Hal ini berdampak pada persaingan yang semakin ketat antar indutri atau perusahaan yang ada. Berbagai upaya dilakukan untuk menjadi industry/perusahaan yang terbaik.
 Oleh karena itu, peran manajemen menjadi penting dalam posisinya, baik manajemen produksi, pemasaran, sumber daya manusia maupun keuangan. Selain itu, manajemen operasi merupakan satu fungsi manajemen yang penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan.
 Dalam perkembangannya, manajemen operasi sangat sangat pesat terutama bila dikaitkan dengan lahirnya inovasi dan teknologi baru yang kerap diterapkan dalam operasi bisnis. Oleh karena itu, banyak orgaisasi atau perusahaan yang memprioritaskan aspek-aspek manajemen operasi sebagai salah satu model strategis untuk bersaing dan menjadikan perusahaan atau industri yang terbaik di antara pesaingnya. 


Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen operasi internasional?
2. Bagaimana konteks strategis dalam manajemen operasi internasional?
3. Bagaimana kompleksitas dalam manajemen operasi internasional?
4. Bagaimana strukturisasi operasi dan implementasi strategi internasional?
5. Bagaimana Manajemen Operasi untuk Keunggulan Kompetitif Bagi Perusahaan?
6. Bagaimana hubungan manajemen rantai pasokan dan integrasi vertikal dengan manajemen operasi internasional?
7. Bagaimana manajemen operasi dalam perdagangan jasa internasional? 


Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu manajemen operasi internasional.
2. Untuk mengetahui konteks yang strategis dalam manajemen operasi internasional.
3. Untuk mengetahui kompleksitas dalam manajemen operasi internasional.
4. Untuk mengetahui strukturisasi operasi dan implementasi strategi internasional.
5. Untuk mengetahui Manajemen Operasi untuk Keunggulan Kompetitif Bagi Perusahaan.
6. Untuk mengetahui hubungan manajemen rantai pasokan dan integrasi vertikal dengan manajemen operasi internasional.
7. Untuk mengetahui manajemen operasi dalam perdagangan jasa internasional.


Pengertian Manajemen Operasi Internasional
 Manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang digunakan perusahaan untuk mengubah berbagai macam input (bahan baku, tenaga kerja, dan lain-lain) menjadi produk dan jasa akhir. Manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Hasil produksi barang dan jasa yang melimpah berada di bawah koordinasi dan pengawasan manajer operasi.
 Manajemen operasi internasional mengacu pada kegiatan yang berhubungan transformasi dari sebuah perusahaan internasional. Manajemen operasi juga terkait erat dengan kualitas, produktivitas, dan teknologi informasi. sistem manajemen operasi Sebuah perusahaan sangat menentukan bagaimana input diubah menjadi barang atau jasa. Benar dirancang dan sistem operasi berhasil dan prosedur memainkan peran utama dalam menentukan kualitas produk dan produktivitas. Misalnya, Zara mampu memeras langkah-langkah tambahan produktivitas dari pusat-pusat distribusi karena desain yang sangat efisien dan fleksibel.


Konteks Strategis dalam Manajemen Operasi Internasional
 Peran utama manajemen operasi adalah menciptakan potensi untuk meraih nilai (value) yang maksimal bagi perusahaan. Artinya, manajemen operasi merupakan kegiatan untuk memberikan nilai tambah yang dimaksud untuk menciptakan atau menambah nilai baru bagi input organisasi dengan cara yang langsung berpengaruh pada output. Jika operasi dapat mengambil $2 senilai masukan untuk membuat $10 senilai barang atau jasa, telah menciptakan nilai yang cukup. Namun, jika memerlukan $9 senilai masukan untuk membuat yang sama $10 senilai barang atau jasa, telah menciptakan nilai yang jauh lebih sedikit.
 Strategi bisnis yang ditetapkan oleh manajer puncak di tingkat perusahaan dan regional perusahaan akan mempengaruhi semua aspek perencanaan dan pelaksanaan kegiatan manajemen operasi, seperti strategi manajemen rantai pasokan, keputusan lokasi, fasilitas desain, dan manajemen logistik. Untuk perusahaan mengejar strategi diferensiasi, fungsi manajemen operasi harus mampu menciptakan barang atau jasa yang jelas berbeda dari perusahaan pesaing. Untuk sebuah perusahaan seperti Porsche atau Rolex yang ingin bersaing atas dasar kinerja produk dan status, biaya akan kurang penting daripada kualitas produk dan desain. Akibatnya, fasilitas produk simungkin perlu berada di mana ada tenaga kerja yang terampil, bahkan jika biaya mempekerjakan tenaga kerja yang relatif tinggi. Misalnya, Porsche tidak pernah dianggap menggeser produksi dari Stuttgart ke yang lebih rendah-tenaga kerja biaya lokal karena tenaga kerja yang terampil dan berkomitmen adalah penting untuk memproduksi mobil berkualitas tinggi.
Baca juga: Makalah Prinsip dan konsep etika bisnis

Kompleksitas dalam Manajemen Operasi Internasional
 Manajemen operasi internasional menyajikan salah satu tugas yang paling kompleks dan menantang yang harus dihadapi para manajer saat ini. Manajer operasi biasanya harus menghadapi isu penting dan kompleks di tiga bidang berikut ini:
1. Sumber daya, manajer harus memutuskan lokasi dan cara untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan perusahaan untuk menghasilkan produk. Keputusan penting ini berhubungan dengan manajemen rantai pasokan (supply chain management) dan integrasi vertikal (vertical integration).
2. Lokasi, manajer harus memutuskan lokasi untuk membangun fasilitas administratif, kantor penjualan dan pabrik.
3. Logistik, manajer harus memutuskan alat transportasi dan metode pengendalian persediaan .

 Semua perusahaan, baik domestik maupun internasional, harus memperhatikan tiga hal di atas. Akan tetapi, penanganan masalah di atas jauh lebih rumit bagi perusahaan internasional, karena perusahaan internasional kemungkinan menghadapi pemasok dari berbagai negara, peraturan pemerintah yang berbeda di manapun perusahaan itu berbisnis, dan juga pasar yang sangat heterogen, jaringan dan fasilitas transportasi yang berbeda, dan jarak pengiriman barang yang relatif jauh. Para manajer operasi internasional harus memilih negara dimana perusahaan akan membangun fasilitas produksi, dengan mempertimbangkan faktor-faktor, seperti biaya, peraturan pajak, ketersediaan sumber daya, dan pertimbangan pemasaran. Mereka juga harus mempertimbangkan kemungkinan perubahan nilai tukar mata uang dan faktor nonekonomi, seperti peraturan pemerintah, resiko-resiko politik dan kepastian sistem hukum suatu negara.


Strukturisasi Operasi dan Implementasi Strategi
 Tujuan pemasaran terfokus ini meliput "pemasaran dan penjualan produk ke dalam pasar pada margin tertentu" Atau "pengenalan jangkauan produk baru ke dalam pasar yang membutuhkannya". 
 Sekali tujuan telah ditetapkan, maka tujuan tersebut harus dicapai melalui penggunaan elemen " Bauran-Pemasaran" yaitu produk, harga, promosi, dan tempat. Tujuannya adalah untuk mengembangkan atau menggunakan produk yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan, menetapkan harga dengan kebijakan yang tepat, selanjutnya mempromosikan dan menempatkan pada tempat dan saat yang tepat dengan menggunakan saluran distribusi yang tepat. 
 Jika kegiatan ini dilaksanakan secara efektif, tujuan pemasaran akan tercapai, dan dengan demikian tujuan perusahaan dapat diraih. Pokok penting ancangan ini:
1. Fungsi tujuan pemasaran adalah memfokuskan upaya pada pencapaian tujuan perusahaan - sejalan dengan tugas kunci operasi. 
2. Fungsi elemen bauran pemasaran adalah mencapai tujuan pemasaran sejalan dengan keputusan operasi struktural yang sebelumnya.
3. Interelasi dari elemen bauran pemasaran. Jika satu elemen diubah , maka elemen yang lain hampir selalu perlu diubah pula, karena saling terkait. 
4. Kerangka kerja bauran pemasaran tidak hanya menyediakan struktur bagi upaya koordinasi, tetapi juga bertindak sebagai kata bantu untuk mendiskuskan pilihan dan kebijakan dari berbagai macam strategi.

 Oleh karena itu, kerangka kerja bauran pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam memfokuskan dan mengkoordinasikan upaya-upaya pemasaran. New, Hill dan ahli operasi lainnya telah berusaha mengem- bangkan suatu kerangka ekuivalen bagi operasi dan mengangkat konsep bauran operasi.
Bauran Operasi

 Tujuan operasi harus dihubungkan dengan karakteristik industry dimana perusahaan beroperasi dan strategi persaingan yang dipilih oleh perusahaan. Dengan kata lain, tujuan operasi adalah menunjukkan "produktivitas" operasi yang diminta jika perusahaan itu hendak mencapai keunggulan bersaing di pasar.
 Operasi mencapai tujuannya melalui keputusan structural dan taktis dalam tiga bidang: fasilitas, dukungan infrastruktur, serta hubungan internal dan eksternal yang tepat. Bidang ini disebut elemen bauran operasi. Setiap elemen ini saling terkait. Sehingga jika salah satu berubah maka akan mempengaruhi yang lain.
 Misalnya, pemasangan peralatan baru dengan teknologi yang baru tidak akan menghasilkan manfaat penuh. Apabila karyawan dan system baru untuk mendukung teknologi baru itu tidak dipenuhi.
Struktur Operasi

 Kegiatan kritis bagi operasi adalah membuat keputusan yang tepat pada setiap elemen bauran operasi. Dari semua elemen bauran yang dipertimbangkan, elemen pilihan proses adalah yang dominan, karena elemen inilah yang menghubungkan berbagai karakteristik operasi dengan pasarnya melalui tugas kunci.
Baca juga: Makalah Jual beli dalam Islam

 Elemen Bauran Fasilitas
 Pilihan Proses, dibagi kedalam 4 kategori berikut:
1. Proyek, proses proyek selalu diasosiasikan dengan produk atau jasa yang lebih kompleks. Bisa berupa spesifikasi, perancangan, manufaktur, dan pembangunan pabrik dengan modal besar hingga pelaksanaan tugas konsultasi yang kompleks.
2. Jobbing atau one off. Proses ini adalah pebuatan barang atau jasa berdasarkan spesifikasi dan pelanggan untuk sekali buat. Contohnya adalah pembuatan peralatan khusus, dimana rancangannya mungkin dipesan khusus
3. Batch, proses ini mirip dengan jobbing. Yang membedakan adalah jobbing menggunakan sistem make to order, sedangkan batch make to stock. Dimana ukuran per batch tidak hanya dipengaruhi oleh permintaan pasar tetapi juga oleh ciri peralatan.
4. Proses lowline, terdapat 2 jenis yaitu,

o Lini perakitan

   Adalah rangkaian pembuatan jenis produk terbatas yang mengikuti jalur yang telah   ditentukan sebelumnya, dengan kegiatan operasi dilakukan pada setiap terminal kerja. 
   Produk khas yang dihasilkan antara lain mobil, motor dan perlengkapan rumah tangga   yang variasi produknya sedikit. Disini pertimbangan kritis adalah bagaimana mengurangi   biaya produksi dengan mengambil keuntungan dari manfaat spesialisasi mesin dalam jalur   produksi.
o Proses kontinyu

   Dalam proses kontinyu, produk juga melewati jalur yang sudah ditentukan   sebelumnya, dengan operasi berturut-turut yang dilaksanakan pada tiap tahap. Disini tidak   terdapat kegiatan perakitan tetapi lebih pada konversi produk pada tiap tahap. Contoh khas   proses ini antara lain industry kimia dan produksi kertas.

 Ciri Peralatan dan Hubungan dengan Pilihan Proses
 Bagi proses flowline, pembatasan pada ciri peralatan adalah bahwa peralatan dioperasikan khusus bagi produk tertentu, sebenarnya mahal, dan memiliki keterbatasan yang terkait dengan peningkatan kapasitas atau perubahan produk. Oleh karena itu, operasi penting haruslah terkait dengan waktu dan ukuran penambahan kapasitas berikutnya.
 Yang berhubungan dengan proses ini adalah usaha untuk selalu mempertahankan ultilisasi peralatan tinggi, karena mahalnya peralatan dan strategi kompetitif operasi harga rendah.. hanya dengan kondisi itu, peralatan dapat disusutkan harga pembeliannya dengan besar dan cepat untuk mendukung operasi harga rendah.
 Berkaitan dengan proses jobbing dan batch, karakteristik peralatan yang dipakai berbeda aktivitas kritisnya bagi manajer operasi. Dalam hal ini, penekanannya adalah pada pengaturan pusat bottleneck (kemacetan) supaya target tercapai, sementara tetap beroperasi dalam lingkungan yang kompleks dan terus berubah.


Manajemen Operasi untuk Keunggulan Kompetitif Bagi Perusahaan
 Perusahaan perlu memutuskan dasar apa yang akan dipakai bersaing dalam industrinya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, dengan posisi menguntungkan terhadap para pesaingnya. Derajat keberhasilan yang dicapai akan bergantung pada sifat industri, dan strategi bersaing kompetitif yang dipilih.
 Strategi deferensiasi dalam hal ini tujuannya adalah untuk menyediakan berbagai produk atau jasa yang berbeda dari para pesaingnya. Perbedaan itu dianggap oleh para pelanggan potensial sebagai suatu keuntungan tambahan, hingga mereka pun siap membayar harga untuk itu. Dalam menyajikan kemampuan ini, perusahaan harus mempertahankan harga bersaing dengan para pesaing non-deferensiasinya, dengan demikian menjamin bahwa harga yang dibebankan lebih penting dari biaya yang terkait dengan deferensiasi itu dan oleh karena itu, dapat menghasilkan keuntungan yang lebih baik.
 Misalnya, peluang untuk melakukan strategi deferensiasi ada jika perusahaan memiliki proses manufaktur yang memiliki toleransi spesifikasi produk dengan presisi yang lebih ketimbang pesaingnya. Namun, kelangsungan hidup penerapan strategi itu akan bergantung pada: apakah permintaan pelanggan dapat menggunakan spesifikasi produk yang ditingkatkan itu, baik untuk mengurangi biaya operasi mereka sendiri atau untuk menyediakan perolehan kinerja tambahan bagi para pelanggan mereka. Jika tak satupun hasil ini terjadi, maka kemampuan perusahaan untuk menggunakan strategi deferensiasi menjadi terbatas.
 Namun, hal umum bagi tiap strategi adalah bahwa perusahaan perlu memilih bagaimana dia akan bersaing, karena perusahaan tidak akan mampu melayani semua pilihan secara simultan. Mencoba memilih seluruhnya akan menyebabkan kinerja komersial di bawah target dan juga posisi daya saing menurun dari posisi yang sebelumnya yang dipegang oleh perusahaan.
 Yang dicari perusahaan adalah kemampuan menciptakan keunggulan bersaing jangka panjang dalam industrinya. Ini akan mendukung baik kepemimpinan harga maupun strategi diferensiasi, yang pasti memerlukan juga dukungan operasi. Secara khusus, keputusan itu pasti perlu dikomunikasikan kepada bidang operasi dengan suatu cara yang akan mendorong pengambilan keputusan operasi yang tepat.

 Tanggung Jawab Untuk Menetapkan Tugas Operasi Utama 
 Dengan menetapkan tugas utama, para manajer operasi mempunyai dasar untuk mengatur dan mengukur kinerja operasi. Namun, ini bukan hanya tanggung jawab mereka. Pada kenyataannya, sejauh lingkungan operasi dapat mengevaluasi menampung kemampuan operasi yang ada, tidaklah tepat untuk menilai kemampuan masa depan yang diinginkan, karena itu sangat tergantung pada kondisi pasar dan kondisi persaingan. Oleh karena itu, suatu pendekatan gabungan yang melibatkan operasi dan pemasaran adalah yang terbaik, karena keduanya akan dapat merubah strategi operasiyang akan mendorong persaingan yang diinginkan ke dalam pasar yang secara realistis operasi mampu mencapai dan mempertahankannya. Jenis tugas utama operasi meliputi:
Menghasilkan produk yang variasinya kecil dalam volume besar atas dasar make-to-stock, dengan strategi bersaing dengan harga rendah. Dalam contoh ini, kinerja waktu penyelesaian dan pencapaian spesifikasi produk harus sesuai dengan harapan pelanggan dan bersaing dengan prestasi pesaing merupakan hal yang dilakukan supaya mampu masuk ke dalam pasar.

ATAU
Menghasilkan produk yang variasinya besar dalam volume kecil atas dasar make-to-order, di mana strategi bersaing adalah diferensiasi, didasarkan pada kinerja waktu penyelesaian yang cepat. Dalam contoh ini, mutu atau kemampuan menghasilkan produk sesuai spesifikasi merupakan hal yang penting untuk masuk dalam bisnis.

ATAU
Menghasilkan berbagai produk dalam volume kecil di mana perubahan teknologi produk berlangsung dengan cepat. Di sini. strategi yang diikuti oleh perusahaan adalah strategi diferensiasi. didasarkan pada inovasi produk. Tugas operasi kunci harus merefleksikan hal itu.



Nama Kelompok :
Ageng Miftakhul Faridlo (19106620075)
Wanda Firmansyah (19106620101)
Wilda Dyah Shelvia A (19106620093)
Ivvah Tazkiyah
 (19106620104)